BAB
EKSPONEN : PERSAMAAN BENTUK a
f(x) = a g(x)
Berjalan dengan kaki
telanjang. Membayangkan sebuah kenangan, sampai terbang ke awang-awang. Penuh
tetes darah, keluar dari pembuluh-pembuluh kecil melewati luka-luka yang
terbuka karena sabetan parang.
Dari berjalan menjadi
berlari menuju ke sebuah padang. Dikepung dengan musuh-musuh bermata tajam
seperti musang.
Bersiap-siap
mengeluarkan senjata dari samurai, parang, hingga pedang. Sang Pendekar
Kebenaran telah hilang kekuatan karena sebuah buku yang hilang. Menghilang,
raib entah kemana. Sekelabat bayangan
hitam turun dari langit kemudian mengeluarakn cahaya putih, menyilaukan mata.Sang Pendekar tersenyum
sumringah. Kini aji-ajinya kembali kepadanya. Ajian yang akan mematahkan
serangan musuh. Secepat kilat, sekuat tank yang membobol tembok-tembok rumah
hingg ambruk tiada bersisa.
Ajian ini unik karena
sang pemilik tidak diharuskan jago bela diri. Aji-aji ini hanya meminta sang
pemilik untuk menyelesaikan soal MATEMATIKA. Jadi, Sang Pendekar
Kebenaran adalah seorang pelajar. Mendapatkan sebuah kekuatn untuk melawan para
begundal.
Bagai elang yang di
depannya ada mangsa. Sang Pendekar pun berlari dan melompat meraih aji-aji yang
turun dari langit kemudian merengkuhnya, dipegang erat dan bersembunyi dari para
begundalx2 alias musuh yang hendak membunuhnya.
Seketika itu pula,
waktu seakan berhenti ketika Sang Pendekar Kebenaran membuka buku tersebut.
Hanya dia yang dapat bergerak, Adapun alam di sekitarnya : air, pohon bergerak,
hewan, musuh-musuh pendekar berhenti, tak bergerak sedikitpun seolah-olah
mematung.
Sang Pendekar
Kebenaran, berusaha mendapatkan kekuatannya kembali dari buku tersebut agar ia
dapat menghancurkan leburkan musuh-musuhnya itu. Ia harus mengerjakan soal
matematika yang keluar dari buku tersebut dalam 5 menit atau buku itu akan
melahap habis ingatan dan memberi kelumpuhan. Soal itu adalah :
Jumlah dari
nilai-nilai x dan hasil perkalian dari masing-masing nilai x dari persamaan
0 comments:
Post a Comment